Selain
Masjid Agung Yogyakarta atau dikenal dengan Masjid Gede Kauman, di sekitar
keraton Yogyakarta juga Museum Sonobudoyo, yang terletak di sebelah utara
alun-alun lor.
MuseumSonobudoyo merupakan sebuah museum budaya dengan koleksi yang terbilang sangat
lengkap. Di museum tersebut, terdapat puluhan ribu benda koleksi, yang
dikelompokan menjadi 10 jenis koleksi, yaitu :
- Koleksi Geologi
- Koleksi Biologi
- Koleksi Etnografi
- Koleksi Arkeologi
- Koleksi Historika
- Koleksi Numismatika
- Koleksi Filologika
- Koleksi Keramologika
- Koleksi Senirupa
- Koleksi Tehnologi
![]() |
Museum Sonobudoyo yang berada di utara Kerato Yogyakarta | img : sonobudoyo.com |
Namun dari sekitar
43.000 buah benda koleksi yang dimiliki baru sekitar 25 % yang sudah di
inventarisir, dan hanya sekitar 2 ribuan koleksi yang dipamerkan. Sekitar 1200
benda koleksi dipamerkan di ruang pameran museum Sonobudoyo 1 yang berlokasi di
sebelah utara Alun-alun utara. Sedangkan sekitar 800 koleksi lainnya, di
pamerkan di ruang pameran Museum Sonobudoyo unit 1, yang berlokasi di wilayah
Wijilan (sebelah timur alun-alun utara).
Koleksi yang
di pamerkan berupa berbagai macam benda kuno, mulai dari arca, keramik, senjata
tradisional dan sebagainya. Benda koleksi tersebut awalnya berasal dari hibah yayasan
Java Instituut, yang merupakan perkumpulan pakar seni dan budaya Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, yang anggotanya terdiri dari orang-orang Indonesia dan
mancanegara.
Benda-benda
koleksi di pamerkan di beberapa ruangan yang dikelompokkan sesuai dengan
jenisnya. Di ruang perpustakaan, terdapat banyak referensi karya tulis baik
tulisan dalam bentuk naskah cetak maupun manuskrip, yang usianya antara 1
sampai 2 abad.
Di ruang perpustakaan
tersebut juga terdapat majalah, koran, buku, laporan, dan berbagai naskah lain.
Bahkan beberapa naskah dalam bentuk daun lontar.
Naskah cetak
maupun manuskrip dalam perpustakaan tidak bisa dibawa pulang. Naskah hanya bisa
dibaca ditempat tersebut. Kebanyakan naskah manuskrip sudah didigitalisasi sehingga
tidak perlu meminjam fisik buku. Di lantai 2 ruang perpus sudah disediakan
bentuk digital dari masing-masing naskah manuskrip yang ditampilkan dalam
komputer, sehingga mempermudah pencarian dan pembacaan naskah.
![]() |
Salah satu koleksi meriam kuno Museum Sonobudoyo Yogyakarta | img : sonobudoyo.com |
Kegiatan
pameran, pagelaran wayang maupun festival sering diadakan oleh Museum ini.
bahkan untuk kegiatan pagelaran wayang kulit dengan durasi singkat,
diselenggarakan setiap malam.
Museum
Sonobudoyo berdiri atas prakarsa dari yayasan Java Instituut yang berdiri di
Surakarta, pada tahun 1919 dan dan bubar pada tahun 1942 karena pendudukan
Jepang di Hindia Belanda.
Pada tanggal
6 November 1935, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, meresmikan berdirinya Museum
Sonobudoyo. Bangunan Museum Sonobudoyo yang di desain oleh Ir Th Karsten, berbentuk
rumah joglo dengan gaya arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon.
Museum
Sonobudoyo yang beralamat di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta, terbuka bagi umum,
mulai dari pukul 8 pagi hingga 2 sore, dengan jadwal sebagai berikut :
Selasa -
Kamis
08.00 –
15.30 WIB
Jumat
08.00 –
14.00 WIB
Sabtu &
Minggu
08.00 –
15.30 WIB
Senin dan
hari besar atau libur nasional tutup
Harga Tiket
Masuk :
Dewasa
Perorangan
Rp. 3.000,-
Dewasa
Rombongan
Rp. 2.500,-
Anak–anak
Perorangan
Rp. 2.500,-
Anak–anak
Rombongan
Rp. 2.000,-
Wisatawan
Asing
Rp. 5.000,-
Pergelaran
Wayang Durasi Singkat (sesuai hari buka museum)
Rp. 20.000,-
/ orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar