Ada sebuah kegiatan yang
diadakan setiap tahun di Yogya dan Solo, yang bisa menjadi pengobat rindu atau
untuk sekedar bernostalgia kembali kepada kenangan masa kecil. Sebuah bagian
dari rangkaian kegiatan Mauludan dalam rangka peringatan Maulid nabi Muhammad
saw, yang disebut sekaten.
Sekaten merupakan sebuah tradisi
yang sudah dilangsungkan sejak ratusan tahun yang lalu. Salah satu kegiatan yang
paling meriah adalah maleman atau pasar malam sekaten.
![]() |
(Maleman atau Pasar malam sekaten di Alun-alun utara keraton Yogyakarta | img : yogyakarta.panduanwisata.id/) |
Pasar malam sekaten yang biasanya
dilangsungkan sekitar satu bulan lebih, dilangsungkan di alun-alun utara
keraton. Baik di keraton Kasultanan Yogyakarta ataupun keraton Kasunanan
Surakarta.
Berbagai pertunjukan
kesenian digelar setiap malam di pasar malam sekaten tersebut. Dari mulai seni tradisional
hingga kesenian modern. Berbagai macam permainan dan jajanan juga di gelar di
kegiatan tersebut.
Masyarakat memanfaatkan
kesempatan untuk menyaksikan berbagai macam kesenian yang sudah mulai jarang di
pertunjukkan, seperti ketoprak, wayang orang serta wayang kulit dan beberapa kesenian
tradisional lainnya. Bahkan dalam beberapa tahun ini, kesenian yang ditampilkan
tidak hanya kesenian tradisional Jawa khususnya Yogyakarta, namun juga
menampilkan kesenian tradisional serta jajanan khas dari berbagai daerah.
Pada acara pertunjukan
kesenian tradisional, seringkali juga menjadi ajang bersilaturohmi dan
bernostalgia para penikmat seni. Bahkan dengan diselenggarakannya kesenian dari
berbagai daerah, juga dimanfaatkan para pelajar/ mahasiswa yang sedang menempuh
pendidikan di Yogyakarta, untuk berkumpul dengan sesama perantau dari daerah masing-masing.
Kesenian modern juga
mendapat porsi untuk tampil dalam kegiatan pasar malam sekaten itu. Seni tari,
musik maupun seni peran bergantian tampil di panggung yang tersedia.
Permainan rakyat seperti
komedi putar, tong setan, rumah hantu, sepur kelinci, kapal otok-otok dan
lain-lain semakin membuat meriah kegiatan tersebut.
Jajanan tradisional
seperti ndok abang, bolang-baling, tahu petis dan lain-lain, juga tidak
ketinggalan.
Kesenian, permainan dan
jajanan yang kebanyakan disajikan secara tradisional, mampu membawa kenangan
masa kecil. Sehingga tidak heran jika event pasar malam sekaten ini, merupakan
event yang sangat ditunggu masyarakat, dari mulai orang tua sampai anak-anak. Banyak
pengunjung yang datang bersama teman-teman atau keluarga, bahkan tidak jarang
di temui orang-orang tua, kakek atau nenek yang mengajak cucu mereka.
![]() |
(Arak-arakan gunungan yang merupakan sedekah Sultan Keraton Yogyakarta dalam Prosesi Grebeg Maulud | img : kaskus.co.id) |
Sedangkan Sekaten itu
sendiri sebenarnya merupakan sebuah kegiatan yang memadukan antara dakwah dan
seni.
Pada jaman dahulu Sunan
Kalijogo mengenalkan agama Islam kepada masyarakat dengan pendekatan budaya
setempat. Beliau menggunakan pagelaran karawitan, kesenian gamelan Jawa, untuk menarik
masyarakat datang dan berkumpul menikmati pagelaran tersebut. Ditengah pagelaran
yang dilangsungkan pada perayaan maulid Nabi Muhammad saw itu, di isi kotbah
serta pembacaan ayat-ayat suci Al Quran, menyampaikan ajaran agama Islam kepada
masyarakat.
Masyarakat yang mau
memeluk agama Islam, di wajibkan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat yang
dalam bahasa arab disebut syahadatain. Akibat pengucapan kata syahadatain yang
umum dimasyarakat pada waktu itu diucapkan sebagai kata sekaten. Kemudian kegiatan
tersebut disebut dengan kegiatan sekaten.
Makasi Infonya..
BalasHapusDK Tour Jogja